Part 1, Part 2, Part 3, Part 4
_________Sebelumnya____________
“ah, maaf, kalau aku selalu menakuti mu.. naluri manusia ku dan naluri kucing ku berbeda(?). Aku sendiri sulit untuk mengendalikan diri saat menjadi kucing. Padahal saudaraku bisa.. haha..” tawa minho renyah. Hye jin tersenyum melihat tawa itu. Minho melihat senyum hye jin.
“hey, senyummu manis juga. Tidak bisa kah kau untuk selalu tersenyum seperti itu??”
“ya! dasar kau!” hye jin memukul lengan minho. ‘hmm.. belum pernah aku bercanda seperti ini selain dengan hyung dan super junior’. Batin hye jin.
Mereka duduk di tepi sungai han sampai sore. HP hye jin di silent. Berulangkali SMS dan telpon masuk. Dia tidak menyadarinya. *iya lah, ada minho oppa#abaikan*
_________Part 5_________
“jinki oppa.. eottokhae?? Mereka belum kembali. Sudah jam enam sore..” han so bolak-balik kayak setrikaan.
“astajim.. noona,kau tidak pusing apa, bolak-balik seperti itu?? Aku saja yg melihatnya pusing..” taemin memegang kepalanya.
“Yak! aku ini sedang cemas. Telpon nya tidak di angkat-angkat. SMS juga tidak di balas.. kemana mereka ya.,..??” han so menghampiri jendela kamarnya.
“hudahyah… nanhi huga huyang.. haying yayanan yayeh…” jinki yg sedang makan ubi rebus nan panas bersuara *bahasanya*. translate : Sudahlah..nanti juga pulang.. mungkin jalanan macet *hahha*
“hyung.. apa yang kau katakana tadi?? Huh, bicara saja tidak jelas, bagaimana mau menjaga kami” taemin melirik hyungnya. Jinki menatap taemin tajam.
GGLLEEKK jinki menelan ubi nya.
Han so yang menyadari ‘sesuatu’ akan terjadi segera mengambil tindakan.
“ah..ah.. taemin ayo kita mengambil beberapa camilan..” han so menarik taemin ke luar kamar.
__________*************__________
Di sungai han…….
Hye jin dan minho masih diam di tepi sungai *?*. Hye jin tenggelam dg pikirannya sendiri. Minho juga.
“yak!..”
“yak!..” seru mereka berbarengan.
“ehm.. kau duluan..” kata minho mengalihkan pandangan.
“a..an..ani.. akh, baiklah. Aku tadi, ingin mengajak mu pulang. Sudah sangat sore.. khajja. Kita pulang.” Hye jin beranjak. Minho mengambil kandang kucing yang baru saja di beli itu *emang ga ama kucingnya oppa??#abaikan*.
Motor hye jin bergerak menuju rumah han so. Mereka sampai di depan rumah han so. Satpam yg berjaga membukakan gerbang. Han so dan taemin sedang di dapur. Jinki masih khusyuk menikmati ubi nya. Minho dan hyejin menghampiri taemin dan hanso di dapur.
“omo! kau pulang hye jin.. kemana saja kau? Apa terjadi sesuatu?? Kau dapat kucingnya kan..? kau tidak bertengkar dengan minho kan..? jalanan macet kah..?” han so meluncurkan *?* pertanyaan2 tanpa henti. Parah nya, hye jin hanya menatapnya datar.
“ah.. khajja. Ceritakan semua nya, dari awal..” han so menarik tangan hye jin ke ruang tamu. Mereka bertiga pun duduk (baca : Taemin, han so, hye jin).
“kami telat karna…………….”
“EEHHEEMM…..” minho berdehem dari dapur.
“waeyo?” taemin menatap hye jin. Hye jin melihat ke arah minho. Minho mengerutkan dahinya.
‘Ya! jgn menceritakan kejadian di sungai han. Awas kalau kau berani’ batin minho. Hye jin memasang evil smile nya.
‘wae?? Kau malu ya ?? hahahaha aku akan menceritakan SEMUANYA’ balas hye jin. Minho terlihat panik .
‘ANDWE. Awas kalau kau berani.’
‘kata siapa aku tidak berani??lihat saja..’ hye jin menjulurkan lidah nya.
“hye jin-ah, teruskan bicaramu…” pinta hanso. hye jin mengangguk..
Huruf demi huruf, kata demi kata, kalimat demi kalimat *lebbaaayyy* keluar dari mulut hye jin. Dia menceritakan semuanya!!! ya, dia menceritakan semuanya. Tapi tidak tentang sungai han dan yeoja lelet! :P. Minho bernapas lega.
“geurae?? Kalian melihat jjong di kafe tempat nidh hyun bekerja??” jinki turun dari kamar han so.
“o..” minho mengangguk.
“kalau begitu….kita cari sekarang. Siapa tau, jjong sedang bersama key!” ajak jinki pada minho *taemin:author, aku kok ga ke bawa? Aku kan ada di situ juga?? Author: diem! di sini aku authornya! taem: T.T#abaikan*.
“chamkaman…. Kucing hyung ku dulu?!” hye jin menadahkan tangannya. Minho hendak meletakkan kucing di tangan hye jin sebelum…
“AAAAHHHH!! kau gila minho?? Kau tau aku takut kucing, kan..!??” hye jin bersembunyi di balik han so.
“Ya! Bukankah tadi kau memintanya, hye jin-ah??!” minho setengah berteriak kesal
“aniyo…!!”
“lha. Tadi kau menadahkan tangan mu ==a.”
“mamang. Tapi,, maksud ku.. ah, sudahlah!”
“HAHAHAHAHAHA” semua orang tertawa melihat hye jin dan minho.
___________*************____________
Mereka pun menyusun rencana *ceillaah* . Minho, jinki dan han so pergi ke kafe tempat nidh hyun bekerja, kafe itu buka sampai jam Sembilan malam. Sementara hye jin dan taemin pergi ke apartemen heechul untuk menaruh kucing *aassiikk*. Kenapa harus sama taemin? Karena hye jin ga mau pegi sama minho. Minho juga. Hye jin dan taemin akan menyusul ke kafe.
_______*************________
Di kafe
“huh, kafe ini ramai sekali..” keluh jinki.
“ne..bagaimana kita bisa menemukan jjong??” tambah minho.
“aaiisshhh.. kalian ini. Laki2 tapi kerjanya mengeluh. Aha! aku ada ide.” Mata han so berbinar2. Jinki dan minho melihat han so penasaran.
Mereka bertiga menghampiri meja kasir. Di sana ada seorang ahjumma dengan tubuh yg….. ‘big’.
“Ada yang bisa saya Bantu?? Apakah ingin membayar?” Tanya ahjumma itu dengang senyum yang ramah. Han so tersenyum .
“aniyo.. aku.. aku ingin bertanya. Apakah…”
“Mwo?? bertanya?? Aiisshh.. aku tidak ada waktu untuk menjawab pertanyaan mu. Aku kira kau ingin membayar.” Wajah ahjumma itu berubah drastisss tiss tiss.
‘akh, pasti ini ahjumma yang sering di ceritakan nidh hyun.’ Batin han so.
“ah, ahjumma. Kami hanya ingin bertanya.” Kata minho dengan wajah dingin.
“ahh.. sudah-sudah. Kalian hanya mengahalangi pekerjaan ku. Pulang lah, kalian masih kecil. Tidak boleh ada di luar malam-malam seperti ini” ahjumma itu kembali ke pekerjaannya.
Mereka bertiga sempat putus asa. “biar aku.” Bisik jinki.
“ahjumma… biarkan kami bertanya. Hanya bertanya ahjumma. Tidak akan mengganggu pekerjaan mu.” Jinki memasang wajah imut nya. Ahjumma itu hanya bengong dan mengangguk.
“Ne. Apa yang ingin kalian tanyakan??” kata ahjumma itu sok manis.
“apa kau mengenal Jonghyun?” Tanya minho.
“ne. Dia ku pekerjakan di sini. Tugas nya membeli sayuran di pasar, mencuci piring, membersihkan lantai, menata kursi, melap kaca, hmm,,sesekali aku menyuruhnya mengantar pesanan *kasian kau oppa*. Waeyo..??” tutur ajumma itu panjang lebar.
“mwo..??!! jjong benar2 melakukan semua itu..??” jinki kaget luar biasa #(.__.)
“ne, sudah seharusnya kan, lagipula, aku membayarnya. Dia juga menggunakan salahsatu ruangan di sini, ku rasa itu sebanding dengan pekerjaannya” ucap ajumma itu santai.
“keuraeseo, dia ada di sini sekarang…?” Tanya han so.
“keurae. Kalian bias menemuinya di belakang.” Ahjumma itu menunjuk sebuah pintu di samping meja kasir. “sudah selesai kan..? aku bisa kembali bekerja..??” ucapnya lagi.
“keurom,,,” ucap hanso sambil berlalu meninggalkan meja kasir dan ajumma menyebalkan itu. Jinki membungkukan badannya sedikit, lalu menyusul minho dan hanso.
_______*************________
“JONGHYUN..??! apakah itu kau…???!!!!” teriak jinki histeris saat melihat sosok(?) yg sedang mencuci piring di depannya itu.
“ne, nug—“ Pria itu menoleh. Dia terkejut melihat orang yg berteriak tadi. “hyung..? minho-ah..?? kenapa, kalian ada di sini..?? umm,, untuk apa kalian di sini..??”” ujarnya lagi *PLAAK #tabok jjong! Tabok!*
“tentu saja menemuimu, bodoh.” Ucap minho dingin.
Sesaat hening,,,,
Beberapa saat,,
“KYYAAA…!!! Bogoshippooo….!!!” Teriak jjong dan jinki sambil berpelukan ala tetelubies *PLAAK #ditabok onJong*
Minho hanya bisa menggeleng2 merendahkan(?). sedangkan hanso, menirukan gaya muntah melihat kelakuan namja nya itu.
_______*************________
Hye jin dan taemin sudah kembali dari apartemen heechul. Saat di depan gedung,,,,,,
“yak! Noona..!!! itu kan key hyung..!” taemin menunjuk2 heboh, lelaki yg sedang duduk di depan toko di sebrang apartemen ini. Pandangan hye jin mengikuti arah yg di tunjuk taemin.
“truss..?? apa urusanku..?”
“yak! Bukankah kita sedang mencarinya, ha..??” (shock)
“kita? Kurasa aku tidak,, aissh,, Ya sudah, hampiri saja dia” kata hye jin tenang.
Taemin menarik tangan hye jin “dengan mu, noona. Harus.”
Hye jin berdecak sebal. Mereka menyebrangi jalan, lalu menghampiri lelaki itu.
“hyung..?!” sapa taemin sambil menepuk pundak lelaki itu.
“KYYYAAAAAA….!!!!!” Teriaknya. Sepertinya dia sedang melamun tadi. “taemin-ah…! Kau rupanya..! mengagetkan saja….!!!” Kata lelaki yg ternyata key itu sambil memegangi dadanya.
Taemin menggaruk kepalanya yg tidak gatal “hyung, kenapa reaksimu hanya seperti ini…?” dia tampak bingung.
“mwo..?” key tak kalah bingung. *author lebih bingung#abaikan*
“yyaa,,, kita kan sudah lama tidak ketemu, setidaknya kau memelukku atau apa kan…” jelas taemin.
Key terdiam sesaat. “ah! Taemin-ah! Aku bersyukur betemu denganmu..!! kau tau, aku hampir gila 5 bulan berada di tempat asing ini…!! Huhuhuhu… kau tau, aku takuuutt..!! mereka semua aneh, mereka berbeda…..” teriak key heboh sambil memeluk taemin singkat.
Sebenarnya, reaksinya ini sedikit,,,,,,,,,,,,,,,,,telat dan,,, berlebihan..?
“ne, hyung. Arrasseo..” kata taemin so’ bijak sambil menepuk2 pundak key.
Hye jin hanya geleng2 melihatnya. Sebuah SMS masuk. Han so.
Cepat ke rumahku. Jjong sudah ketemu.
Hye jin tidak membalasnya.
“khajja. Jjong sudah ketemu. Kalian berdua naik taksi saja. Ku carikan ya..” kata hye jin. Taemin dan key mengangguk.
“nugu?” Tanya key menunjuk hye jindengan dagunya.
“malaikat penolong kita, hyung” jawab taemin tersenyum.
“malaikat..?” key mengulang jawaban taemin.
“ne, sebenarnya masih ada lagi malaikat kita, hyung..”
Key hanya mengangguk2 asal.
_______*************________
@hanso’s house
Mereka semua duduk di atas sofa dg posisi melingkar. *kebayang?* setelah dari tadi, ke-lima makhluk Lucifer itu ber-kangen2 ria , umh, kecuali minho, tentunya.
“lalu, apa rencana kalian..??” Tanya hye jin membuka obrolan.
“kembali ke planet kami.” Jawab minho.
“aku ingin di sini.” Kata onew mantap
“aku kangen umma,,,,” taemin sedikit terisak.
“aku,,, aku,,, ingin kembali menjadi pangeran di sana..” jjong ikut menambahkan.
“aku ikut onew!” teriak key.
“well, 2 lawan 3. Sepertinya kalian memang harus kembali,,,,” kata hye jin.
“hye jin-ah! Kau jahat. Kau tau kan, aku dan onew..?? kau tidak memikirkanku, ha..??” hanso sedikit membentak.
“bukan seperti itu, so-ah.. disini bukan tempat mereka. Apa yg akan kau rasakan jika tinggal di tempat yg sangat asing bagimu..? kau tidak memikirkan onew..??” hye jin mencoba member pengertian.
Hanso terdiam. Keadaan menjadi hening.
“baiklah. Kau benar, kau selalu benar. Aku akan sangat terlihat egois jika memaksa onew tinggal di sini..” ucap hanso, lirih.
“ani.. aku tidak terpaksa, cheongmal. Aku,aku,,,,,,,” onew bersuara, tp terpotong oleh hanso
“sudahlah. Pergi saja. Asal ada satu syarat. Kau,,, kau jangan pernah kembali.” Suara hanso mulai bergetar.
“hanso-ah,, jagiya,,, ayolah,,,” ucap onew, lagi2 terpotong oleh hanso.
“SUDAH KU BILANG! PERGI DAN JANGAN PERNAH KEMBALI…!!!” teriak hanso yg mulai menangis,lalu berlari ke kamarnya dan membanting pintu.
“ckk,,” minho berdecak.
_______*************________
Besoknya,, mereka mengirim sinyal ke planet lucifer. Dan akhirnya, terhubung 🙂
telah terjadi kekacauan di istana, jadi, orangtua mereka ber-lima memutuskan untuk menjauhkan mereka dari istana, untuk sementara. Sekarang kekacauan telah berakhir, dan nanti malam, akan ada pengawal istana yg menjemput mereka berlima. Hanso masih belum tau hal ini. Dia masih mengurung diri di rumahnya,, tidak membiarkan seorangpun dari mereka masuk.
Malam hari di sebuah lapangan,,,
“aku akan sangat merindukanmu, noona…” taemin memeluk hye jin singkat
“ne, arrasso… jaga dirimu. Arachi..?” balas hye jin “maafkan aku, jika kemarin aku tidak berkata seperti ini, mungkin hanso….” Kali ini hye jin menatap onew
“gwaenchana…” jawab onew pelan.
“hati-hati,,, jaga diri kalian baik-baik.” Nidh hyun menatap satu persatu kelima orang itu.
“sudah selesai, acara perpisahannya..?? bisakah kita berangkat..? sepertinya pengawal telah datang.” Minho menghentikan suasana haru(?) itu.
“keurae..! kha..! aku sudah tidak tahan melihat makhluk super dingin sepertimu..!!” hye jin menendang-nendangkan kakinya ke arah minho.
“aisshh..! neo jinjja.!!” Minho membalas.
“PANGERAN..! KAMI SUDAH DATANG..! CEPAT KEMBALI..!!” teriak seseorang. Terlihat di tengah lapangan, terdapat benda besar yang berbentuk pipih. Ke lima orang itu berlari ketengah lapangan. Tapi, baru beberapa langkah, minho kembali lagi.
“jaga dirimu. Jangan membenci kucing lagi. Mereka itu makhluk yang manis. Dan, mulai sekarang, panggil oppa ke hyung-hyung mu itu. Tunjukan kalau kau memang seorang yeoja..! dan,, jangan lupa untuk tersenyum. arrachi..!” ujar minho pada hye jin. Lalu dia mengacak-acak pelan rambut hye jin. Minho tersenyum, senyum pertamanya untuk hye jin. Lalu berlari menyusul saudaranya yang lain. Hye jin diam. Tak percaya dengan apa yang baru dilakukan minho.
“yak..! gwaenchana..?” nidh hyun menyenggol lengan hyejin pelan.
“n,,ne. gwaenchana.”
Mereka berdua memperhatikan benda itu yang mulai meninggi.
“ONEW OPPA..!! SARANGHAE..!!! KEMBALILAH..!! AKU MENUNGGUMU..!!!!!!!” tiba-tiba hanso datang dan berteriak. Percuma, karna setelah hanso berteriak, benda itu sudah tidak terlihat lagi.
Hye jin dan nidh hyun menghampiri han so.
“gwaenchana… dia pasti mendengarnya.” Hibur nidh hyun. Han so hanya menunduk.
“mianhae. Karna ucapanku kemarin…”
“gwaenchana hye jin-ah. Kau memang benar. Aku memang tidak boleh egois seperti itu. Kau benar..”
Hye jin meremas pundak han so. “dia akan kembali.. mereka akan kembali. pasti.” ujarnya sambil menatap langit yang mulai terang. Nidh hyun dan han so mengikuti arah pandangan hye jin.
THE END